Jakarta, (Exclusive Network) - Dunia maya kembali dihebohkan dengan tren perselingkuhan yang memanfaatkan teknologi canggih: blockchain! Akun Instagram @coinkami.id membongkar praktik perselingkuhan "high-tech" ini dengan unggahan yang menampilkan koin TON berisi pesan rahasia, diduga dari seorang pelaku perselingkuhan kepada selingkuhannya. Caption postingan tersebut, "Selingkuh pakai sosmed? Udah basi! Sekarang jamannya selingkuh pakai blockchain – aman, terenkripsi, dan gak bisa dihapus," sontak menjadi sorotan warganet, Rabu (9/4/2025).
Bayangkan: sebuah pesan cinta tersembunyi di balik teknologi yang dikenal dengan keamanan dan transparansinya. Alih-alih menggunakan pesan singkat yang mudah terlacak, pelaku perselingkuhan ini memanfaatkan blockchain, teknologi yang digunakan untuk transaksi cryptocurrency, untuk berkomunikasi secara rahasia. Kemampuan blockchain untuk menyimpan data secara permanen dan terenkripsi membuat perselingkuhan ini seakan-akan tak terlacak. Namun, benarkah demikian?
Blockchain: Pedang Bermata Dua?
Blockchain, teknologi yang mendasari mata uang kripto seperti Bitcoin, terkenal akan keamanannya. Transaksi yang tercatat dalam blockchain sulit diubah atau dihapus. Setiap blok terhubung dengan blok lainnya, membentuk rantai yang tak terputus.
Namun, seperti pedang bermata dua, teknologi ini bisa disalahgunakan. Dalam kasus perselingkuhan tersebut, keamanan blockchain justru dimanfaatkan untuk melindungi komunikasi terlarang.
Lebih dari Sekedar "Aman dan Terenkripsi"
Meskipun pesan di blockchain terenkripsi, bukan berarti sepenuhnya tak terlacak.
Menurut Para ahli keamanan siber masih bisa menelusuri transaksi dan mengidentifikasi pelaku jika memiliki akses yang cukup. Lebih penting lagi, perselingkuhan bukanlah soal teknologi, melainkan soal kejujuran dan komitmen dalam sebuah hubungan.
Menggunakan teknologi canggih untuk menyembunyikan perselingkuhan hanya menunjukkan kurangnya tanggung jawab dan rasa hormat terhadap pasangan.
Cinta Tak Perlu Bersembunyi di Balik Kode
Perselingkuhan, apapun metodenya, tetaplah tindakan yang menyakitkan dan merusak. Kepercayaan dan kejujuran adalah pondasi utama sebuah hubungan yang sehat.
Menggunakan teknologi canggih untuk menyembunyikan perselingkuhan justru menunjukkan kurangnya keberanian untuk bertanggung jawab atas tindakan sendiri. Lebih baik membangun hubungan yang sehat dan terbuka, daripada bersembunyi di balik kode rahasia yang pada akhirnya akan terungkap juga.
Teknologi untuk kebaikan, bukan kejahatan
Kasus perselingkuhan via blockchain ini menjadi pelajaran berharga. Teknologi seharusnya digunakan untuk kebaikan, bukan untuk menutupi kesalahan. Mari kita bijak dalam menggunakan teknologi dan selalu mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hubungan asmara.
Pelaporan dan penulisan oleh Tim Redaksi Exclusive Network; Penyuntingan oleh S.Mutia