![]() |
Ilustrasi Jaringan Listrik (Foto/Dok/PLN) |
⎗ Install App Exclusive Network
Jakarta (Exclusive Network) -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan rencana Indonesia untuk mengekspor listrik yang berasal dari sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ke Singapura. Kapasitas ekspor listrik diperkirakan mencapai 2-3 gigawatt (GW).
Luhut menekankan bahwa kebijakan ini sejalan dengan potensi EBT yang besar di Indonesia, terutama dari sumber energi surya. "Listrik hijau yang sedang kami negosiasikan dengan Singapura. Kami akan mengekspor ke Singapura, energi hijau. Seperti 2 gigawatt (GW) mungkin bisa sampai 3 gigawatt. Karena potensinya sangat besar di sini," ujar Luhut dalam acara ISF 2024.
Pemerintah juga berencana membangun industri panel surya di dalam negeri untuk memperkuat posisi negosiasi ekspor listrik bersih ke Singapura. "Pemerintah akan membangun industri panel surya sendiri. Dan ini saya pikir merupakan bagian dari diskusi kami dengan Singapura. Dan kami bersedia melakukannya," tambah Luhut.
Selain itu, Indonesia memiliki Kawasan Industri Hijau terbesar di Kalimantan Utara yang akan memanfaatkan PLTA skala besar berkapasitas 9 GW. "Dan ini juga menjadi pengubah permainan bagi Indonesia. Jadi komitmen kami terhadap nol emisi ada di sana, tidak perlu diragukan lagi," tegas Luhut.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, mengungkapkan bahwa beberapa kesepakatan kerja sama di bidang EBT akan diumumkan dalam ISF 2024. Salah satunya adalah rencana ekspor listrik ke Singapura.
"Hari ini yang sudah kita akomodir itu ada 10 ya dan tentunya ada beberapa yang menurut kami akan besar, yaitu satu rencananya pemberian lisensi bersyarat (conditional license) untuk ekspor listrik ke Singapura," kata Rachmat dalam Konferensi Pers Kesiapan ISF 2024.
Rachmat belum dapat menyebutkan nilai pasti kerja sama perdagangan listrik rendah karbon ini, namun diperkirakan mencapai miliaran dolar. "Mungkin detailnya nanti bisa kita pastikan dari teman-teman. Tapi juga ada kerja sama dengan Carbon Capture and Storage, antara dengan Pertamina. Ini, again, it could be quite significant," tambah Rachmat.
ISF 2024 akan membahas berbagai topik penting seperti hilirisasi mineral, mobil listrik, dan pembangunan listrik hijau.
Pelaporan dan penulisan oleh tim Exclusive Network; Pelaporan tambahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves); Penyuntingan oleh S.Mutia
Prinsip kami : ©Standar kepercayan